Selasa, 21 Mei 2013

Rengat Kota Bersejarah



jembatan rengat 
Pernah dengar kota bernama Rengat ? Kalau nama penyair Chairil Anwar pasti semuanya tahu ya? Terus apa hubungannya Rengat dengan seorang Chairil Anwar? Siapkan sampan dan dayung, karena saya akan membawa Anda menyusuri sebuah kota yang terletak di tepi Sungai Indragiri, Provinsi Riau.


peta rengat
Peta Rengat dan Kab Inhu
Rengat, kota berpenduduk sekitar 300.000 ribu jiwa ini berkembang sekitar abad ke-18 hingga abad ke-19. Berdasarkan sejarah, Rengat didirikan oleh Sultan Indragiri ke-18, yang bernama Sultan Ibrahim. Sayangnya, silsilah mengenai kerajaan Indragiri sekarang sudah tidak jelas lagi. Kalau dari riwayat para tetua, pendiri kerajaan Indragiri berasal dari daerah Malaka (sekarang masuk wilayah Malaysia). Masuk akal juga, karena sungai Indragiri memang bermuara di Selat Malaka.
Satu-satunya penanda silsilah kerajaan adalah nama depan dari warga Rengat. Bagi yang memiliki nama depan Raja, berarti dia keturunan raja Indragiri. Baik pria atau wanita, bisa memiliki nama depan Raja dari garis keturunan ayah (patriarki). Jika wanita bergelar Raja menikah dengan lelaki biasa, otomatis gelar putus dan tidak berlanjut pada keturunannya.

Nah, kenapa kota ini dinamakan Rengat? Riwayat turun temurun mengatakan kalau Rengat berasal dari kata Rengit yang artinya nyamuk kecil (lema Rengit terdapat di dalam KBBI). Entah bagaimana pelafalannya berubah menjadi Rengat¸saya pun tak tahu kenapa. Satu hal yang pasti, 15 tahun hidup di Rengat, kota ini memang selalu dipenuhi oleh nyamuk. Tak peduli pagi, siang, malam, nyamuk selalu berdenging di mana-mana. Jadi tidak heran kalau nyaris di tiap rumah warga, kamar mereka dihiasi dengan kelambu untuk mengurangi serbuan nyamuk.
Soal kenapa banyak nyamuk, bukan berarti warga Rengat malas bersih-bersih lingkungan ya. Karekteristik geografis Rengat memang potensial untuk kembang biak nyamuk. Rengat berada di dataran rendah dengan kelembaban yang cukup tinggi. Kebanyakan lahannya berupa tanah gambut dan rawa-rawa. Apalagi dulu (dekade 1990-an), Rengat sering mengalami banjir. Jadilah nyamuk berkembang cepat dari jentik hingga menjadi penghisap darah yang menyebalkan.

Rengat Kota Majemuk
Secara administratif, Rengat adalah ibukota Kabupaten Indragiri Hulu. Tetapi saat ini pusat pemerintahan sudah bergeser ke Pematang Reba, kota pengembangan dari Rengat.
Tapi, jangan bayangkan jarak antara dua kota ini teramat jauh. Rengat dan Pematang Reba hanya berjarak 15 kilometer! Bagi Anda yang terbiasa hidup di kota besar (khususnya di Jawa), jarak sepanjang itu tidak berarti apa-apa. Tapi bagi warga di kota kecil seperti Rengat (dan kota kecil lainnya di Sumatera), jarak itu dirasa cukup jauh. Kenapa bisa demikian? Sebenarnya ini hanya masalah persepsi. Kalau di kota besar, jarak puluhan kilometer tidak terasa jauh karena sepanjang perjalanan selalu berjumpa dengan keramaian. Nah kalau di Rengat, jarak antar kota yang hanya 10 kilometer bisa terasa panjang karena sepi sekali.
Terakhir saya mudik ke Rengat seminggu yang lalu, sama sekali tidak ada keramaian (apalagi pertokoan) di antara Rengat dan Pematang Reba. Sepanjang jalan hanya ada lahan gambut, lahan perkebunan kelapa sawit, dan tanah-tanah kosong. Dulu, sekitar tahun 1990-an, babi hutan atau tupai menyeberang di jalan itu adalah hal biasa.
wihara paramita
Wihara Paramita

Soal kemajemukan, Rengat tidak kalah dengan Yogyakarta lo.. :D Masyarakat Rengat sangat beragam, ada suku Melayu, Minang, Jawa, Batak, Bugis, Sunda, dan etnik Tionghoa. Di pusat kota Rengat ada sebuah gereja dan wihara yang cukup besar. Kalau tahun baru Cina, biasanya ada tarian barongsai di lapangan hijau (sebutan untuk alun-alun kota Rengat). Teman saya pun sejak kecil sangat beragam. Ada keturunan Jawa, Tionghoa, Batak, sampai Sunda. Toleransi keberagaman, menurut saya inilah salah satu kekuatan kota Rengat.

Danau Raja
Danau Raja


Kuliner Kota Rengat
Tahu buah kedondong? Ya, Rengat dijuluki kota kedondong dengan dodol kedondong sebagai oleh-oleh utamanya. Saking khasnya, di pusat kota rengat ada tugu berhiaskan kedondong. Sayangnya, sekarang produksi kedondong dan dodolnya tidak seperti dulu. Selain dodol, ada juga oleh-oleh keripik pisang.
 Dodol Kedondong 
dodol kedondong khas Rengat

Kuliner di Rengat sebenarnya perpaduan dari rasa Melayu, Minang, Tionghoa, dan Jawa. Ada roti jala dengan kuah kari, kadang kari diganti dengan rendang. Gulai ikan asam pedas termasuk salah satu kuliner yang khas di Rengat. Ikannya menggunakan Patin dari Sungai Indragiri. Rasanya…Hmm… Gurihnya daging ikan dipadukan dengan kuah yang asam segar sekaligus ada sensasi pedasnya.

Asam Pedas
 Asam Pedas Patin

Untuk penganannya, ada bolu berendam. Bolu ini memang persis seperti namanya. Jadi, bolu yang sudah jadi direndam dalam air gula. Menurut saya, rasanya terlalu manis. Kalau tidak terbiasa, akan terasa aneh di lidah. Bolu berendam ini merupakan penganan wajib di acara-acara resmi kebudayaan Melayu Rengat.

Bolu berendam
Bolu Berendam (sumber gambar: riaudailyphoto.com)

Di Rengat banyak sekali kedai kopi dan kedai es doger. Es doger ini isinya sangat variatif dan esnya dari hasil serutan. Untuk kedai kopi, sebagian besar masyarakat Rengat memang hobi nongkrong di kedai kopi tradisional ini. Kalau untuk lokasi kuliner modern, saya paling suka dengan mi goreng intisari. Mi goreng ini hampir tidak berminyak, tapi juga tidak kering. Tekstur mi-nya khas dan gurih. Apalagi ditambah dengan telur mata sapi yang teksturnya sempurna (benar-benar putih dan kuning). Saya sudah makan mi goreng di banyak kota, rasanya belum ada yang seperti mi goreng intisari. Saya sih mikirnya lebih ke nostalgia masa lalu. Jadi mi intisari itu enak karena di dalamnya terkandung nostalgia yang indah. Hehe.

Keunikan Kota Rengat
Di Rengat, angkot disebut dengan oplet, sama dengan sebutan angkot di sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Uniknya, posisi duduk penumpang dalam oplet Rengat ini bukanlah berhadap-hadapan seperti angkot pada umumnya. Posisi duduk penumpang ber-shaf, seperti posisi duduk pada mobil pribadi. Jadi kalau kita naik ketika oplet masih kosong, sebaiknya pilihlah tempat duduk di sebelah sopir atau di bangku paling belakang. Kalau kita duduk di bangku tengah, dijamin perjalanan kita tak nyaman karena terganggu dengan penumpang yang naik dan turun. Kendaraan yang biasanya dijadikan oplet adalah Mitsubishi Colt tipe L300. Satu lagi, sebutan untuk kenek atau kernet oplet di Rengat adalah stokar. Saya tak tahu dari mana asal kata stokar ini.
Selain oplet, angkutan umum yang lazim di Rengat adalah becak sepeda. Kontur wilayah Rengat datar dan tidak berbukit, jadi cocok untuk kendaraan becak sepeda. Uniknya, posisi abang becaknya bukan di belakang penumpang, seperti posisi pengayuh becak pada umumnya. Posisi pengayuh becak di Rengat persis di sebelah kanan penumpang. Jadi kalau mau ngobrol dengan abang becak, bisa dilakukan dengan nyaman (hehe). Oplet dan becak adalah transportasi umum yang sering saya gunakan di masa SMP.
Becak
Becak di Rengat (sumber gambar: raketua.wordpress.com)
 Nah, Anda pasti setuju bahwa kelas hotel yang tertinggi itu adalah hotel bintang lima. Tapi, Rengat ternyata memiliki sebuah hotel berbintang tujuh! Sayangnya, bukan kelas hotelnya yang berbintang tujuh, tapi hanya namanya saja. Jadi, di kota Rengat memang ada sebuah hotel bernama Hotel Bintang Tujuh. Menurut saya sebenarnya tempat itu lebih cocok dinamakan penginapan atau losmen dibandingkan hotel, hehe. Tapi biarlah, supaya setiap orang yang datang ke Rengat bisa menyaksikan keunikannya.
Untuk hotel sendiri, di Rengat ada Hotel Danau Raja yang berkelas bintang tiga. Cukup lumayan untuk ukuran kota kabupaten. Dinamakan Hotel Danau Raja karena letaknya persis di depan Danau Raja. Danau Raja ini adalah salah satu tujuan wisata di Rengat. Danau ini cukup luas dan indah, karena banyak ditumbuhi bunga teratai. Apalagi sekarang sudah dibangun replika istana Kerajaan Indragiri di pinggir Danau Raja. Berdasarkan cerita turun temurun, dulunya Danau Raja hanyalah kolam kecil tempat pemandian keluarga kerajaan. Entah karena kesalahan apa, kolam tersebut meluap dan menghancurkan istana kerajaan. Kolam terus meluap hingga menjadi sebuah danau. Ada mitos yang menyebutkan bahwa di dasar danau terdapat sebuah terowongan yang berhubungan dengan sungai Indragiri. Mitos lain menyebutkan bahwa kedalaman Danau Raja tidak terukur dan di dalamnya hidup seekor buaya putih raksasa. Yang jelas, lokasi ini adalah salah satu tujuan favorit ABG kota Rengat untuk pacaran, apalagi di malam hari.


Danau Raja


Danau Raja dan teratainya

Bagaimana? Apakah tangan Anda sudah lelah mendayung sampan? Oke, terakhir kita akan singgah di rumah dinas Bupati Indragiri Hulu. Rumah dinas itu terletak kurang lebih 50 meter dari pinggir Sungai Indragiri. Salah satu Bupati yang lekat di benak masyarakat, hingga dijadikan nama jalan, adalah Bupati Tulus. Beliau ini adalah ayah dari Chairil Anwar, sang penyair besar. Terjawab sudah kan hubungan antara Rengat dan Chairil Anwar ?
Rengat barangkali tak masuk dalam tujuan utama wisata di Provinsi Riau. Di Rengat tak ada wisata belanja, apalagi wisata alam yang memanjakan mata. Sesekali waktu, jika Anda berkunjung ke Pekanbaru dan masih punya banyak waktu, berkunjunglah ke Rengat. Jarak tempuh perjalanan Pekanbaru-Rengat sekitar 4 jam. Di Rengat. Pemadaman bergilir adalah makanan sehari-hari di sana. Justru aneh rasanya ketika satu hari saja listrik tidak padam.
Ya, itulah keragaman Indonesia. Justru kalau semua daerah jadi maju, keragamannya malah hilang ya. Hehe.
Salam dari Rengat


Dikutip Dari : http://sigum.co/rengat-kota-bersejarah/

SEJARAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU


Sejarah Kabupaten Indragiri Hulu telah dimulai sejak Kerajaan Indragiri, hingga berlanjut  sebelum zaman penjajahan Belanda, sebelum kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan Republik Indonesia. Secara umum, berikut ini beberapa penjelasan mengenai sejarah Kabupaten Indragiri Hulu

Ada beberapa priode pemerintahan yang dilalui semenjak dari awal terbentuknya kabupaten indragiri hulu.


1. Periode sebelum tahun 1945
  • Zaman sebelum penjajahan kolonial belanda
    Zaman sebelum VOC Pemerintahan kolonial belanda datang dan memerintah di indonesia daerah Indragiri Hulu dan Teluk Kuantan merupakan Kerajaan. Kerajaan Indragiri diperintah oleh Raja atau Sultan yang berkedudukan di Pekan Tua yang terletak sekitar 75 Km sebelah timur kota rengat. Raja pertamanya adalah Raja Kocik Mambang alias Raja Melayu 1 yang memerintah dari tahun 1298 sampai tahun 1337 dan raja terakhir yang memerintah adalah Tengku Muhammad dengan gelar Sultan Muhammad Syeh.

    Wilayah Kerajaan Indragiri pada waktu itu meliputi Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu sekarang, kecuali Kecamatan Cerenti, Kuantan Hilir, Kuantan Tengah, Kuantan Mudik yang merupakan bagian dari Kerajaan Kuantan sedangkan Kuantan Singingi pada waktu itu termasuk wilayah I Kerajaan Siak.
  •  Zaman Pemerintahaan Kolonial BelandaSetelah VOC pada waktu itu daerah ini dikuasai oleh pemerintah Belanda dengan nama Afdeling Indragiri yang pernah diperintah oleh seorang Afdeling yang terdiri dari :
    - Order Afdeling/ District Rengat
    - Order Afdeling/ District  Tembilahan
    - Order Afdeling/ District Teluk Kuantan


    Order Afdeling ini dipakai oleh seorang District Hoofd. Masing-masing District dibagi dalah 4 Order District Hoofd atau disebut AMIR dalam wilayah kerajaan Indragiri.
      Karena luasnya wilayah dan sulitnya komunikasi serta untuk memperlancar roda pemerintahahn daerah maka sultan mengangkar beberapa AMIR yang sekarang Camat yaitu :
    Amir yang berkedudukan di Kelayanguntuk Order District Pasir Penyu
    Amir yang berkedudukan di Rengat untuk Order District Rengat
    -
    Amir yang berkedudukan di sungai salak untuk Order District Tempuling
    -
    Amir yan berkedudukan di Tembilahan
    -
    Amir yang berkedudukan di Kateman.

    Khusus untuk daerah Rantau Kuantan dimana daerah ini tidak berada dibawah kekuasaan Sultan Indragiri. Daerah ini diperintah oleh seorang citroleor yang berkedudukan di Teluk Kuantan dan Kuantan merupakan daerah otonom sendiri yan disebut dengan Kuantan Distriction, skerajaan yang hanya berkuasa memegang urusan adat, agama, pengadilan kecil dan urusan rakyat.   
  • Zaman Pemerintahan Jepang
    Dengan kemenangan jepang dalam perang Asia Timur Raya dan didudukinya Indonesia dan beralih kekeuasaan Jepang. Dengan Indragiri pada waktu itu berada dibawah fasis Jepang, Pengauasaannya pada waktu itu disebut Bunshiho (bupati) dan dibantu oleh Gusaibu (Fatih) karena perpindahan Indragiri seakan-akan tidak ada lagi.
2.  Periode sesudah tahun 1945
  •  Periode Tahun 1945-1965Dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia tangal 17 Agustus 1945 maka didaerah-daerah dibentuk pula lembaga  Ketata Negaraan yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan bersifat :
    - Penyerahan wewenang sepenuhnya baik yang menyangkut
       kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan, maupun pembiayaan.
    - Pelimpahan wewenang untuk melaksanakan urusan pemerintahaan pusat
       kepada aparat daerah.
    - Mengikutsertakan Organisasi pemerintah daerah untuk melaksanakan
     urusan pemerintah Daerah membantu pelaksanaan urusan pemerintah
      pusat.

    Berdasarkan undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupate Indragiri yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dengan surat  keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948 nomor 10/GM/T.49, kemudian dengan undang-undang nomor 4 tahun 1952 dan undang-undang nomor 12 tahun 1956 dibentuk daerah Otonom dalam Provinsi Sumatra Tengah termasuk Kabupaten Indragiri.
    Kabupaten Indragiri pada waktu itu terdiri dari 4 Kewedanaan, 17 Kecamatan yaitu Kewedanaan Indragiri Hilir Selatan, Indragiri Hulu Utara, Indragiri Hulu dan Kewedanaan Kuantan Singingi. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 50 tahun  1963 status kewedaan dihapus bersama dengan penghapusan empat  kewedaan dalam Kabupaten Indragiri.

    Dengan undang-undang nomor 61 tahun 1958 Dibentuk Provinsi Riau dengan    ibu kota Pekanbaru yang terdiri dari lima dasserah tingkat II masing-masing  Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri, Kabupaten Bengkalis,Kabupaten Kepulauan Riau dan Kotamadya Pekanbaru.

  • Periode tahun 1965 sampai sekarang
    Dengan dibentuknya Provinsi Riau denan undang-undang nomor 61 tahun 1958 maka timbullah didua kewedaan tersebut yaitu kewedaan Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.


    Dengan perjuangan yang disalurkan melalui Panitia Persiapan Pembentukan kabupaten Indrairi Hilir dan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royon Kabupaten Indragiri ternyata hasrat tersebut mendapat dukungan dari DPRD Riau dan DPRGR pusat.


    Berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 1965 maka terjadilah pemekaran Kabupaten Indragiri menjadi dua kabupaten yaitu :
    -
    Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibukotanya Tembilahan, terdiri dari delapan kecamatan , sekarang 11 kecamatan.
    - Kabupaten Indragiri hulu dengan Ibukotanya Rengat, terdiri dari 9 Kecamatan yaitu :
a.      Kec. Rengat Ibukota Renat
b.      Kec Pasir Penyu ibukota Air Molek
c.      Kec Seberida ibukota Pangkalan Kasai
d.      Kec. Peranap ibukota Peranap
e.      Kec. Kuantan Hilir ibukota Baserah
f.       Kec kuantan tengah ibukota Taluk Kuantan.
g.      Kec. Kuantan Mudik ibukota Lubuk Jambi.
h.      Kec Singingi ibukota Muara Lembu.
    Pada tahun 1996 terjadi penambahan kecamatan dengan adanya pemekaran
    Kecamatan Kuantan Tengah, Pasir Penyu, dan Renat, Kecamatan Yang baru
    adalah :
a.       Kec. Benai ibukota Benai
b.       Kec. Kelayang ibukota Simpang Kelayang
c.       Kec. Rengat Barat ibukota Pematang Reba.

  
Pada tahun 1999 Kabupaten Indragiri Hulu dipecah lagi menjadi 2 kabupaten
   yaitu Kabupaten Kuansing yan berkedudukan di Taluk Kuantan dan Kabupaten
  Indragiri Hulu berkedudukan di Rengat. Pada tahu 2004 mengalami beberapa
  pemekaran wilayah Kecamatan sehingga menjadi 14 kecamatan :
 
a.   Kec. Rengat ibukota Rengat
b.   Kec. Rengat Barat, ibukota Pematang Reba
c.   Kec. Seberida, ibukota Pangkalan Kasai
d.   Kec. Batang Gangsal, ibukota Seberida
e.   Kec. Batang Cenaku, ibukota Aur Cina
f.    Kec. Pasir Penyu, ibukota Air Molek
g.   Kec. Lirik, ibukota Lirik
h.   Kec. Kelayang, ibukota Simpan Kelayang
i.    Kecamatan Peranap ibukota Peranap
j.    Kec.  Batang Peranap, ibukota Pematang
k.   Kec. Rakit Kulim, ibukota Petonggan
l.    Kec. Sungai Lala, ibukota Kelawa
m.  Kec. Lubuk Batu Jaya, ibukota Lubuk Batu Tinggal
n.   Kec. Kuala Cenaku, ibukota Kuala Cenaku.


LETAK GEOGRAFIS
Luas dan Letak Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu meliputi 8.198.26 km² (819.826,0 Ha) yang terdiri dari daratan rendah, daratan tinggi rawa-rawa dengan ketinggian 50-100m diatas permukaan laut. Kabupaten Indragiri Hulu terletak di : 0°15’ Lintang Utara,  1°5’ Lintang Selatan,  101°10’ Bujur Timur, 102°48’ Bujur Barat

Batas Wilayah

Kabupaten Indragiri Hulu Berbatasan dengan: :
Utara    : kabupaten Pelalawan
Selatan : Kabupaten Bungo Tebo(Propinsi Jambi)
Barat    :  Kabupaten Kuantan Singingi
Timur   :  Kabupaten Indragiri Hilir
 
Dikutip Dari : http://www.riaudailyphoto.com

CERITA PUTRI PINANG MASAK, ASAL USUL SUKU TALANG MAMAK

Suku Talang Mamak tersebar di empat kecamatan yaitu Batang Gansal, Cenaku, Kelayang dan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu dan di Dusun Semarantihan, Desa Suo-Suo, Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo, Jambi. Salah satu versi asal usul suku Talang Mamak yang sangat terkenal diceritakan dalam cerita rakyat tentang Putri Pinang Masak. Konon, di Indragiri hidup tujuh pasang putra-putri yang dilahirkan secara kembar. Ketujuh putra tersebut menjadi pemuda yang gagah berani, sedangkan ketujuh putri tumbuh menjadi gadis cantik jelita. Dari ketujuh putri tersebut, salah seorang di antaranya yang termolek, Putri Pisang Masak namanya. Berikut kisahnya menurut ceritarakyatnusantara.com.

Alkisah, pada zaman dahulu, tersebutlah sebuah kisah di Negeri Simbul, Siberida, Indragiri, Riau. Di negeri itu hidup tujuh pasang putra-putri yang dilahirkan secara kembar siam. Marudum Sakti lahir kembar dengan Putri Pinang Masak (sulung), Buyung Selamat dengan Putri Mayang Mengurai, Sampurago dengan Subang Bagelan, Tonggak de Tonang dengan Putri Pandan Bajelo, Sapu Jagat dengan Putri Loyang Bunga Emas, Roger dan Putri Setanggi, dan yang bungsu Tuntun dengan Putri Bungsu.

Ketujuh putra tersebut tumbuh menjadi pemuda yang gagah berani, sedangkan ketujuh kembarannya tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Dari ketujuh putra tersebut, Roger adalah yang paling gagah dan pemberani. Sementara, dari ketujuh putri, Putri Pinang Masak adalah yang termolek.

Pada suatu hari, seluruh warga heboh, karena tiba-tiba Putri Pinang Masak hilang. Ketujuh saudara laki-lakinya sibuk mencarinya ke sana kemari, namun tak juga mereka temukan. Roger yang gagah dan pemberani kemudian pergi menyusuri berbagai tempat hingga bertemu dengan Datuk Motah. Dari Datuk itulah ia memperoleh kabar bahwa kakaknya, Putri Pinang Masak, dibawa lari dan dikawinkan dengan Raja Dewa Sikaraba Daik oleh Paduka Raja Telni Telanai dari Jambi.   

 Setelah mendengar kabar keberadaan kakaknya, Roger segera melaporkan kabar itu kepada saudara-saudaranya. Mereka kemudian berkumpul untuk mengadakan musyawarah. “Wahai, Adikku Roger! Kita semua sudah tahu, bahwa di antara kita bersaudara engkaulah yang paling gagah dan pemberani. Maka sepantasnyalah engkau yang harus menjemput Putri Pisang Masak ke Jambi,” kata Marudum Sakti kepada adiknya. “Benar, Abang! Kami setuju dengan pendapat Abang Marudum Sakti,” tambah Tuntun, adik Bungsunya. “Ya, kami juga sepakat,” sahut saudara-saudaranya yang lain serentak. Akhirnya, diputuskan Roger diutus ke Jambi untuk membawa pulang Putri Pinang Masak dengan damai.

Keesokan harinya, Roger berangkat ke Jambi seorang diri. Negeri Jambi dijaga ketat, karena terjadi pertentangan antara Raja Telni Telanai dengan Belanda. Setelah melakukan perundingan dengan para pengawal istana, Roger pun diizinkan untuk menemui Raja Telni Telanai.

“Hai, Orang Muda! Kamu siapa dan dari mana asalmu?” tanya Raja Telni.
“Ampun, Baginda! Hamba Roger. Hamba berasal dari Indragiri,” jawab Roger, tanpa memberitahukan sang Raja kalau dirinya adalah adik kandung Putri Pinang Masak.


“Apa gerangan yang membawamu kemari, Roger?” Raja Telni kembali bertanya.

“Ampun, Baginda! Jika Baginda berkenan, izinkahlah hamba ikut membantu mengusir Belanda dari negeri ini,” Roger memohon kepada Raja Telni.
 

Raja Telni menyambutnya dengan gembira, seraya berkata, “Baiklah, Roger! Kamu boleh tinggal di istana ini.”
 

Sejak itulah, Roger tinggal di istana Kerajaan Jambi. Putri Pinang Masak telah mengetahui keberadaan adiknya itu, namun ia tidak pernah bercerita kepada siapa pun tentang hubungan mereka.
 

Untuk menguji keperkasaan Roger, berkali-kali Raja Telni mengutusnya untuk menumpas para perampok yang berkeliaran di perairan Jambi. Oleh karena kesaktiannya, Roger selalu berhasil, sehingga ia diangkat menjadi dubalang negeri. Tak lama kemudian, Roger pun diperkenankan untuk ikut berperang melawan Belanda. 

Pada malam sebelum berangkat ke medan perang, diam-diam Putri Pinang Masak menemui adiknya dan memberinya selendang cindai sebagai pusaka. Berbekal cindai dan kesaktiannya, Roger pun berhasil memukul mundur pasukan Belanda. Segenap raja Jambi menyambutnya sebagai pahlawan. Oleh karena jasa-jasanya terhadap kerajaan, Raja Telni Telanai menganugerahkan gelar “Datuk” dan mengukuhkan Roger sebagai “Dubalang Utama”. Maka lengkaplah gelar Roger sebagai ”Datuk Dubalang Utama Roger”. 

Waktu terus berjalan. Raja Telni Telanai mulai sakit-sakitan. Akhirnya, ia pun menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada putranya, Raja Dewa Sikaraba Daik. Namun sejak pemerintahan dipegang oleh Raja Dewa Sikaraba Daik, kerajaan menjadi lemah. Banyak pengkhianat muncul di lingkungan istana. Kesempantan itu kemudian dimanfaatkan oleh Belanda untuk menekan raja muda itu. 

Setelah terus dibujuk dan didesak oleh para hulubalang yang menjadi mata-mata Belanda, akhirnya Raja Dewa Sikaraba Daik yang lemah itu mau menandatangani perjanjian perdamaian dengan Belanda. Datuk Roger pun ditangkap. Dengan tangan diikat, Datuk Roger dibawa ke kapal untuk ditenggelamkan di tengah-tengah samudera.
 

Namun, sewaktu akan menaiki kapal, tiba-tiba terjadi peristiwa gaib. Dengan izin Allah, Roger tiba-tiba menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Lama Roger tidak muncul, sehingga orang-orang Belanda menganggapnya telah mati.
 

Sepeninggal Datuk Roger, Belanda kemudian menyerang Kerajaan Jambi. Banyak pasukan Raja Dewa Sikaraba Daik yang gugur. Mereka pun semakin terdesak oleh Belanda. Pada saat yang kritis itu, tiba-tiba Datuk Roger muncul. Kemudian ia memohon izin kepada Raja Sikaraba Daik untuk melawan Belanda. Dengan keperkasaannya, Roger dan pasukannya berhasil memukul mundur pasukan Belanda. Para pengkhianat kerajaan kemudian ditangkap dan dihukum mati. Kerajaan Jambi kembali aman dan damai. Raja Dewa Sikaraba Daik pun memimpin rakyat Jambi dengan arif dan bijaksana.
 

Melihat kondisi sudah kembali aman, Datuk Roger pun bermaksud kembali ke Indragiri. Ia pun segera menghadap Raja Dewa Sikaraba Daik, “Ampun, Baginda! Kini saatnya hamba harus pulang. Jika Baginda memerlukan Hamba, panggillah hamba di Desa Siambul, di Hulu Batang Gangsal, Siberida, Indragiri,” kata Datuk Roger. 

Mengetahui adiknya akan kembali ke Indragiri, Putri Pinang Masak segera bersimpuh di hadapan suaminya, Raja Dewa Sikaraba Daik, ”Maafkan Dinda, Kanda! Sebenarnya Dinda adalah kakak kandung Datuk Roger. Izinkanlah Dinda pulang ke Indragiri bersamanya. Dinda akan segera kembali ke istana ini untuk melahirkan putra kita.” Raja Dewa Sikaraba Daik terkejut mendengar perkataan Putri Pinang Masak. “Benarkah itu, Datuk Roger?” tanya sang Raja penasaran. “Benar, Baginda Raja!” jawab Roger singkat.
 

Akhirnya, Raja Dewa Sikaraba Daik mengetahui hubungan persaudaran mereka yang selama ini dirahasiakan. Namun, mengingat Datuk Roger telah berjasa kepada kerajaan Jambi, sang Raja pun memakluminya. Dengan berat hati, Raja Dewa Sikaraba Daik mengizinkan Putri Pinang Masak pulang ke Indragiri bersama adiknya.
 

Keesokan harinya, sebelum kakak beradik itu berangkat, Raja Dewa Sikaraba Daik menyerahkan Plakat Kerajaan yang berisi maklumat bahwa hutan di daerah Jambi diserahkan kepada anak cucunya melalui keturunan dari Putri Pinang Masak.
 

Setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah Roger dan Putri Pinang Masak di Indragiri. Mereka disambut oleh masyarakat Siambul dengan suka-cita dan haru. Untuk meluapkan perasaan gembira tersebut, masyarakat desa mengadakan upacara gawai atau selamatan. Dalam suasana gembira tersebut, Datuk Marudum Sakti berkata, “Keluarga kita sudah utuh kembali. Peristiwa ini hendaknya kita jadikan pelajaran berharga agar selalu membela dan melindungi saudara-saudara kita.”
 

Sesuai dengan Plakat Kerajaan yang diberikan oleh Raja Dewa Sikaraba Daik, selanjutnya anak keturunan Putri Pinang Masak berkembang menjadi Suku Kubu dan Talang Mamak yang menguasai hutan Jambi. Hingga kini, kedua suku tersebut masih dapat ditemukan di daerah-daerah pedalaman di Indragiri Hulu dan Jambi.  


Dikutip dari : http://www.riaudailyphoto.com                

Minggu, 19 Mei 2013

FOTO LAGI



































Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Iblis




Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasulullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."
Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah SAW. Maka sambut Iblis (alaihi laknat), "Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?" Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya." Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.




Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini."

Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.

Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku."


Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"

Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.

Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat."




Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"

Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut."







Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"

Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"


Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya.

Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman."


Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."


Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."






Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasa."


Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."

Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."

Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya."


Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat." Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.

Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur."

Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam."





Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."


Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari."


Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."


Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu', maka padamlah marahnya."


Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"

Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."



Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya', aku beratkan hatinya untuk sholat."


Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam."


Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"


Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, 'Syurga itu di bawah tapak kaki ibu'"